Penggolongan adalah proses pengelompokan secara sistematis atau keseluruhan elemen yang ada ke dalam golongan-golongan tertentu yang lebih ringkas untuk memberikan informasi yang lebih penting.
Untuk menyajikan informasi biaya yang bermanfaat pada berbagai tingkatan manajemen, biaya dapat digolongkan sesuai dengan informasi yang diperlukan oleh manajemen. Kebutuhan informasi ini mendorong timbulnya berbagai cara penggolongan biaya sehingga dikenal konsep penggolongan biaya yang berbeda untuk tujuan yang berbeda. Informasi manajemen dapat digunakan oleh manajemen untuk berbagai tujuan. Jika tujuan manajemen berbeda maka diperlukan cara penggolongan biaya yang dapat memenuhi informasi untuk semua tujuan. Di bawah ini akan dibahas berbagai cara penggolongan biaya yang pokok, yaitu :
1. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi Pokok Kegiatan Perusahaan
Tujuan penggolongan biaya sesuai dengan fungsi pokok kegiatan perusahaan adalah :
• Untuk dapat menyajikan laporan keuangan yang wajar. Kesalahan di dalam penggolongan biaya, misalnya : biaya produksi diperlukan sebagai biaya non produksi, berakibat penyajian laporan keuangan dinyatakan terlalu besar atau terlalu kecil.
• Untuk melaksanakan proses manajemen, misalnya : proses perencanaan, proses pembuatan keputusan, dan proses pengendalian.
• Penggolongan Fungsi Pokok Perusahaan •
Perusahaan manfaktur mempunyai fungsi pokok yang lebih kompleks dibandingkan dengan perusahaan dagang dan perusahaan jasa. Hal ini disebabkan karena perusahaan manufaktur harus mengubah bentuk barang yang dibeli menjadi produk selesai sedangkan perusahaan dagang langsung menjual barang yang dibeli tanpa melakukan pengubahan bentuk. Pada perusahaan jasa, sumber daya manusia dengan menggunakan fasilitas organisasi langsung mengerahkan jasa kepada langganan. Dalam pembahasan ini dititikberatkan untuk perusahaan manufaktur, karena dengan mengetahui penggolongan fungsi dan biaya, perusahaan manufaktur diharapkan dapat mengetahui struktur fungsi dan biaya pada bentuk usaha yang lainnya.
a. Fungsi produksi adalah fungsi untuk mengubah atau mengolah bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual kepada para pembeli.
b. Fungsi non produksi adalah meliputi fungsi-fungsi dalam suatu perusahaan selain fungsi produksi, bertujuan agar produk yang dihasilkan oleh fungsi produksi dapat dipasarkan dan kegiatan perusahaan dapat berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif) dalam perolehan dan penggunaan sumber-sumber perusahaan.
• Penggolongan Biaya Sesuai dengan Fungsi •
Setelah diketahui penggolongan fungsi-fungsi dalam perusahaan maka biaya dapat digolongkan sesuai dengan fungsi-fungsi tersebut di atas, yaitu :
a. Biaya Produksi
Meliputi semua biaya yang berhubungan dengan fungsi produksi yaitu semua biaya dalam rangka pengolahan bahan baku menjadi produk selesai yang siap dijual. Biaya produksi dapat digolongkan ke dalam tiga kelompok, yaitu :
(1) Biaya Bahan Baku
Bahan baku adalah berbagai macam bahan yang diolah menjadi produk selesai dan pemakaiannya dapat diikuti jejaknya.
Biaya bahan baku adalah harga perolehan berbagai macam bahan baku yang dipakai di dalam kegiatan pengolahan produk.
(2) Biaya Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang jasanya dapat diikuti jejak manfaatnya pada produk tertentu.
Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada tenaga kerja langsung dan jejak manfaatnya dapat diidentifikasikan pada produk tertentu.
(3) Biaya Overhead Pabrik
Adalah biaya produksi selain biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung, antara lain :
– Biaya bahan penolong.
– Biaya tenaga kerja tidak langsung.
– Biaya depresiasi dan amortisasi aktiva tetap.
– Biaya reparasi dan pemeliharaan aktiva tetap.
– Biaya listrik dan air.
– Biaya asuransi.
– Biaya overhead pabrik lain-lain.
b. Biaya Non Produksi
Dengan semakin tajamnya persaingan dan perkembangan teknologi yang semakin pesat mengakibatkan kegiatan dan biaya non produksi menjadi semakin penting pula, sehingga manajemen berkepentingan untuk mengendalikan dan memerlukan informasi kegiatan dan biaya non produksi. Pada umumnya, biaya non produksi digolongkan sesuai dengan penggolongan fungsi atau kegiatan non produksi, sehingga biaya tersebut digolongkan ke dalam :
(1) Biaya Pemasaran
Adalah meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan kegiatan pemasaran atau kegiatan untuk menjual barang dan jasa perusahaan kepada para pembeli sampai dengan pengumpulan piutang menjadi kas, meliputi :
1. Biaya untuk Menimbulkan Pesanan
a. Biaya fungsi promosi dan advertensi.
b. Biaya fungsi penjualan.
2. Biaya untuk Melayani Pesanan
a. Biaya fungsi penggudangan dan penyimpanan produk selesai.
b. Biaya fungsi pengepakan dan pengiriman.
c. Biaya pemberian kredit dan penagihan piutang.
d. Biaya fungsi administrasi penjualan.
(2) Biaya Administrasi dan Umum
Meliputi semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi administrasi dan umum yaitu biaya perencanaan, penentuan strategi dan kebijaksanaan, pengarahan, dan pengendalian kegiatan agar berdaya guna dan berhasil guna, meliputi :
a. Biaya direksi dan staf.
b. Biaya fungsi akuntansi.
c. Biaya fungsi keuangan.
d. Biaya fungsi personalia.
e. Biaya fungsi humas dan keamanan.
f. Biaya fungsi administrasi dan umum lainnya.
(3) Biaya Finansial
Yaitu semua biaya dalam rangka melaksanakan fungsi finansial maksudnya fungsi pemenuhan dana yang diperlukan oleh perusahaan, misalnya :
a. Biaya bunga.
b. Biaya penerbitan obligasi.
c. Biaya finansial lain.
2. Penggolongan Biaya ke dalam Biaya Produk dan Biaya Periode
Tujuannya yaitu untuk penyusunan laporan keuangan baik untuk pihak eksternal maupun internal. Di bawah ini akan dibahas kedua penggolongan biaya tersebut.
a. Biaya Produk
Adalah biaya yang dapat diidentifikasikan sebagai bagian harga perolehan persediaan, biaya ini merupakan harga preolehan barang dagangan yang dibeli dengan tujuan untuk dijual atau harga pokok produk yang dihasilkan perusahaan dengan tujuan untuk dijual.
b. Biaya Periode
Adalah meliputi biaya yang dapat diidentifikasikan dengan ukuran periode atau jarak waktu tertentu daripada dengan pemindahan barang atau pengerahan jasa.
3. Penggolongan Biaya berdasar Perilaku Biaya
Penggolongan biaya berdasar perilaku biaya adalah dalam rangka menyajikan informasi biaya yang bermanfaat untuk :
a. Menyusun rencana kegiatan.
b. Membuat keputusan khusus.
c. Mengendalikan kegiatan perusahaan.
Atas dasar perilakunya, biaya dapat dikelompokkan ke dalam :
(1) Biaya Tetap
Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap konstan, tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktivitas sampai dengan tingkatan tertentu.
(2) Biaya Variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah secara sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Semakin tinggi volume kegiatan maka semakin tinggi pula total biaya variabel.
Elemen biaya variabel ini terdiri atas : biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung yang dibayar per buah produk / per jam, biaya overhead pabrik variabel, biaya pemasaran variabel.
(3) Biaya Semi Variabel
Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sesuai perubahan volume kegiatan. Contoh : biaya listrik, biaya telepon, biaya reparasi dan pemeliharaan mesin, biaya kendaraan.
4. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Obyek atau Pusat Biaya
Bertujuan untuk :
a. Pembebanan biaya kepada setiap pusat biaya dengan adil dan teliti.
b. Pengendalian biaya.
c. Pembuatan keputusan.
Atas dasar obyek atau pusat biaya, biaya digolongkan menjadi :
(1) Biaya Langsung
Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat diidentifikasikan kepada obyek atau pusat biaya tertentu.
(2) Biaya Tidak Langsung
Adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya tidak dapat diidentifikasikan pada obyek atau pusat biaya tertentu.
5. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Periode Akuntansi Dimana Biaya akan Dibebankan
Penggolongan biaya ini bertujuan untuk ketelitian dan keadilan pembebanan biaya pada periode akuntansi yang menikmatinya.
a. Pengeluaran Modal
Adalah pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada beberapa preiode akuntansi atau pengeluaran yang akan dapat memberikan manfaat pada periode akuntansi yang akan datang.
b. Pengeluaran Penghasilan
Adalah pengeluaran yang akan memberikan manfaat hanya pada periode akuntansi dimana pengeluaran terjadi.
6. Penggolongan Biaya untuk Tujuan Pengendalian Biaya
Untuk pengendalian biaya, informasi biaya yang ditujukan kepada manajemen dikelompokkan ke dalam :
a. Biaya Terkendalikan
Adalah biaya yang secara langsung dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan tertentu dalam jangka waktu tertentu.
b. Biaya tidak Terkendalikan
Adalah biaya yang tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pimpinan/ pejabat tertentu berdasar wewenang yang dia miliki atau tidak dapat dipengaruhi oleh seorang pejabat dalam jangka waktu tertentu.
7. Penggolongan Biaya Sesuai dengan Tujuan Pengambilan Keputusan.
Untuk tujuan pengambilan keputusan manajemen, data biaya dikelompokkan ke dalam :
a. Biaya Relevan
Adalah biaya masa depan yang berbeda pada berbagai macam alternatif. Biaya tersebut akan mempengaruhi pengambilan keputusan, oleh karena itu biaya tersebut harus diperhitungkan dalam pengambilan keputusan. Pengambilan keputusan dapat berupa pemilihan dua alternatif atau pemilihan lebih dari dua alternatif.
b. Biaya tidak Relevan
Adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan. Biaya tidak relevan umumnya adalah biaya masa lalu atau biaya yang tidak berbeda pada berbagai alternatif.