Berikut
ciri-ciri negara berkembang akan disebutkan disertai dengan sedikit penjelasan:
1. Standar
Hidup yang Rendah
Majunya
suatu golongan masyrakat disebabkan mereka bisa menangkap peluang yang harus
diraih untuk memperoleh kehidupan yang baik. Bagi mereka yang hidupnya lebih
baik merupakan ukuran standar kehidupan. Di negara berkembang standar hidup
sebagian besar penduduknya masih rendah. Standar hidup yang rendah tersebut
dimanifestasikan secara kuantitatif dan kualitatif dalam bentuk pendapatan yang
rendah (kemiskinan), perumahan yang kurang layak, kesehatan yang buruk,
pendidikan yang rendah dan kurang bermutu, angka kematian bayi yang tinggi,
harapan hidup yang rendah.
2.
Produktivitas yang Rendah
Produktivitas
yang tinggi lebih disebabkan oleh pemanfaatan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Ilmu pengetahuan menghasilkan tenaga terampil dan mampu memanfaatkan teknologi.
Penduduk negara berkembang sangat lemah dalam penguasaan teknologi. Negara yang
sedang berkembang ditandai dengan produktivitas tenaga kerja yang rendah.
Konsep fungsi produksi yang menghubungkan output dengan bermacam-macam
kombinasi penggunaan faktor input berdasarkan teknologi tertentu seringkali
digunakan untuk menjelaskan bagaimana penduduk memenuhi kebutuhannya. Tetapi
secara teknis konsep fungsi produksi perlu ditambahkan dengan kemampuan
manajerial, motivasi tenaga kerja, dan fleksibelitas kelembagaan yang
mendukung.
Berdasarkan
argumentasi tingkat produktivitas dapat dinaikkan melalui mobilitas tabungan
dalam negeri dan bantuan modal asing guna meningkatkan investasi baru dalam
barang-barang modal serta investasi dibidang pendidikan dan pelatihan untuk
menambah keterampilan.
3. Tingkat
Pertumbuhan Penduduk dan Beban Ketergantungan yang Tinggi
Hampir semua
negara terbelakang mempunyai potensi pertumbuhan penduduk yang tinggi serta
dibarengi oleh tingkat kematian yang cenderung menurun. Kemajuan ilmu
kedokteran telah dapat menurunkan tingkat kematian dan menaikkan tingkat
kesuburan. Akibatnya pertumbuhan penduduk dalam suatu negara meninggat.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi merupakan penghambat dalam pembangunan
ekonomi, jika penduduk itu tidak mampu mengembangkan dirinya sebagai masyarakat
mandiri.
Implikasi
utama tingginya tingkat kelahiran adalah bahwa lebih dari 40 persen penduduknya
terdiri dari anak-anak yang berumur kurang dari 15 tahun (kelompok usia muda).
Makin banyak keluarga yang ditanggung makin kecil kesempatan bagi keluarga
tersebut untuk menabung. Banyaknya usia muda dalam suatu keluarga (negara) akan
menyebabkan tingginya beban ketergantungan. Rata-rata rasio beban
ketergantungan di negara berkembang 1:4. Artinya setiap kepala keluarga
menanggung kehidupan orang lain (istri, anak, dan anggota keluarga lainnya)
minimal 4 orang. Tingginya rasio ketergantungan ini menyebabkan kemampuan
membangun sumberdaya manusia rendah.
4. Tingkat
Pengangguran yang Tinggi
Salah satu
menifestasi mendasar dari faktor-faktor yang mengakibatkan rendahnya taraf
hidup di negara-negara berkembang adalah kurangnya penggunaan tenaga kerja atau
penggunaan tenaga kerja yang tidak efisien dibandingkan dengan negara maju.
Penggunaan tenaga kerja di bawah standar dapat disebabkan karena; Pertama,
keadaan setengah menganggur (underemployment) penduduk kota maupun desa yang
bekerja di bawah jam kerja normal. Keadaan setengah mengganggur juga meliputi
mereka yang bekerja secara normal dengan waktu penuh tetapi produktivitasnya
rendah hingga pengurangan jam kerja tidak berpengaruh tehadap total otput; Kedua,
pengangguran terbuka, yakni penduduk yang mampu dan ingin bekerja tetapi tidak
tersedia lapangan pekerjaan.
Di negara
terbelakang sering dijumpai pengangguran dan pengangguran tersembunyi dalam
jumlah besar. Pengangguran di kota membengkak akibat arus urbanisasi dan
meningkatnya pendidikan. Dari sisi lain sektor industri tidak berkembang
sejalan dengan pertumbuhan tenaga kerja sehingga memperbesar pengangguran.
5.
Ketergantungan Sektor Pertanian dan Ekspor Barang Primer
Di negara
berkembang duapertiga atau lebih penduduknya tinggal di pedesaan dan mata
pencarian utama adalah pertanian. Alasan utama terkonsentrasinya penduduk dan
produksi dalam aktivitas pertanian dan produksi primer lainnya adalah bahwa
pada tingkat pendapatan yang rendah perioritas pertama setiap orang adalah
pangan, pakaian dan papan. Rendahnya produktivitas pertanian di negara
berkembang disebabkan karena besarnya jumlah penduduk dibandingkan dengan lahan
pertanian yang tersedia, juga disebabkan karena teknologi yang dipergunakan
pada sektor pertanian masih bersifat primitif, terbatasnya modal fisik dan
kemampuan manusianya.
Dari sisi
lain negara-negara berkembang pada umumnya lebih banyak berorientasi kepada
produksi barang primer (pertanian, bahan bakar, hasil hutan, dan bahan mentah).
Barang-barang primer tersebut merupakan ekspor utama ke negara lain. Dari sisi
volume ekspor cukup tinggi, tapi nilai ekspornya rendah. Alhasil kontribusi
sektor primer terhadap PDB juga rendah.
6.
Ketergantungan yang Kuat dalam Hubungan Internasional
Biasanya
negara sedang berkembang sangat berorientasi pada perdagangan luar negeri.
Orientasi ini terlihat dari ekspor barang primer dan impor barang-barang
konsumsi dan mesin. Terlalu tergantung pada ekspor barang primer ini akan
menimbulkan dampak negatif pada perekonomian negara tersebut; Pertama.
Perekonomian hanya terpusat pada produksi barang primer untuk ekspor, akibat
sektor ekonomi lainnya terabaikan; Kedua, perekonomian menjadi rentan
terhadap fluktuasi harga internasional barang-barang ekspor tersebut. Depresi
dunia akan menjatuhkan harga dan permintaan. Akibat seluruh perekonomian
terkena efek buruk; dan Ketiga, karena tergantung pada beberapa
mata dagang ekspor, maka perekonomian akan menjadi sangat tergantung pada
impor. Impor pada umumnya terdiri dari bahan bakar, bahan pabrik, matadagangan
primer, alat-alat transpor dan mesin, dan bahkan makanan. Di samping itu harus
diperhatikan juga pengaruh demonstration effect yang cenderung
meningkatkan impor menjadi semakin besar.
Menurut Nurkse
yang dikutip oleh Jhingan (1994), salah satu faktor penting yang memperlambat
pembentukan modal di negara terbelakang adalah keinginan untuk meniru standar
konsumsi mewah negara maju. Gejala ini terkenal dengan demonstration effect.
Akibat demonstration
effect akan berpengaruh buruk kepada kecenderungan menabung (propensity
to save). Pengeluaran mereka untuk konsumsi barang mewah meningkat seiring
kemauan yang sudah surut untuk menabung. Demonstration effect akan
mempersulit pemerintah untuk mempergunakan keuangan negara sebagai sarana
pembentukan modal. Demonstration effect yang menyebabkan meningkatnya
permintaan akan barang impor akan melahirkan tekanan inflasioner dan
ketidakseimbangan neraca pembayaran.
7. Pasar
& Informasi Tidak Sempurna
Kondisi perekonomian
negara berkembang kurang berkompetisi sehingga masih dikuasai oleh usaha
monopoli, oligopoli, monopsoni dan oligopsoni. Informasi di pasar hanya
dikuasai oleh sekelompok orang saja serta kurangnya pengetahuan SDM untuk
mengakses itu semua.
8. Tingkat
Ketergantungan Pada Angkatan Kerja Tinggi
Perbandingan
jumlah penduduk yang masuk dalam kategori angkatan kerja dengan penduduk non
angkatan kerja di negara sedang berkembang nilainya berbeda dengan dengan di
negara maju. Dengan demikian di negara maju penduduk yang berada dalam usia
nonproduktif lebih banyak bergantung pada yang masuk angkatan kerja.
0 komentar:
Posting Komentar