Songsong dengan semangat baru!! ^_^
Happy New Year All <3

Aku belum berani berharap banyak,
Apakah nantinya engkau bakal menjadi jodohku atau tidak

Aku juga belum berani berharap banyak,
Apakah nantinya engkau akan menyukaiku atau tidak

Aku juga belum berani berharap banyak,
Apakah nantinya engkau akan mencintaiku atau tidak

Aku juga belum berani berharap banyak,
Apakah nantinya engkau akan menyayangiku atau tidak

Dan aku juga benar-benar belum berani berharap banyak,
Apakah nantinya engkau akan menjatuhkan pilihan kepadaku atau tidak untuk menjadi pendamping hidupmu

Perlu engkau ketahui, Untuk saat ini

Aku hanya bisa berharap dan berusaha,
Untuk menjadi seorang wanita yang senantiasa bisa menjaga diri dan membawa diri

Aku hanya bisa berharap dan berusaha,
Untuk menjadi seorang wanita yang senantiasa memuliakan akhlak

Dan aku hanya bisa berharap dan berusaha,
Untuk menjadi seorang wanita yang mampu memperteguh keimanan dan ketakwaan kepada-Nya

Agar nantinya aku bakal,
Menjadi pribadi yang semakin mendekatkan diri kepada Ilahi Rabbi

Menjadi pribadi yang semakin mendekatkan diri kepada tuntunan Nabi

Menjadi sosok wanita sholehah yang senantiasa hanya berharap seorang Imam yang benar-benar diridhai-Nya




Bursa Efek Indonesia (disingkat BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) merupakan bursa hasil penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES). Demi efektivitas operasional dan transaksi, Pemerintah memutuskan untuk menggabung Bursa Efek Jakarta sebagai pasar saham dengan Bursa Efek Surabaya sebagai pasar obligasi dan derivatif. Bursa hasil penggabungan ini mulai beroperasi pada 1 Desember 2007. BEI menggunakan sistem perdagangan bernama Jakarta Automated Trading System (JATS) sejak 22 Mei 1995, menggantikan sistem manual yang digunakan sebelumnya. Sistem JATS ini sendiri direncanakan akan digantikan sistem baru yang akan disediakan OMX. Bursa Efek Indonesia berpusat di Kawasan Niaga Sudirman, Jl. Jend. Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Indeks saham untuk memberikan informasi yang lebih lengkap tentang perkembangan bursa kepada publik, BEI menyebarkan data pergerakan harga saham melalui media cetak dan elektronik. Satu indikator pergerakan harga saham tersebut adalah indeks harga saham. Saat ini, BEI mempunyai tujuh macam indeks saham:
1.   IHSG, menggunakan semua saham tercatat sebagai komponen kalkulasi Indeks.
2.   Indeks Sektoral, menggunakan semua saham yang masuk dalam setiap sektor.
3.   Indeks LQ45, menggunakan 45 saham terpilih setelah melalui beberapa tahapan seleksi.
4.   Indeks Individual, yang merupakan Indeks untuk masing-masing saham didasarkan harga dasar.
5.   Jakarta Islamic Index, merupakan Indeks perdagangan saham syariah.
6.   Indeks Papan Utama dan Papan Pengembangan, indeks yang didasarkan pada kelompok saham yang tercatat di BEI yaitu kelompok Papan Utama dan Papan Pengembangan.
7.   Indeks Kompas100, menggunakan 100 saham pilihan harian Kompas.

SAHAM

Saham adalah satuan nilai atau pembukuan dalam berbagai instrumen finansial yang mengacu pada bagian kepemilikan sebuah perusahaan. Ada beberapa tipe dari saham:
1. saham biasa (common stock)adalah tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan
2. saham preferen (preferred stock) merupakan suatu bentuk efek yang berada di antara ekuitas dan surat utang
3. saham harta (treasury stock)
4. saham kelas ganda (dual class stock).
Saham preferen biasanya memiliki prioritas lebih tinggi dibanding saham biasa dalam pembagian dividen dan aset, dan kadangkala memiliki hak pilih yang lebih tinggi seperti kemampuan untuk memveto penggabungan atau pengambilalihan atau hak untuk menolak ketika saham baru dikeluarkan (yaitu, pemgang saham preferen dapat membeli saham yang dikeluarkan sebanyak yang dia mau sebelum saham itu ditawarkan kepada orang lain).
Saham yang biasa dijual di bursa efek adalah saham biasa dan saham preferen tidak diperjualbelikan di bursa efek. Struktur kelas ganda memiliki beberapa kelas saham (contohnya, Kelas A, Kelas B, Kelas C) masing-masing dengan keuntungan dan kerugiannya sendiri-sendiri. Saham harta adalah saham yang telah dibeli balik dari masyarakat. Masyarakat dapat membeli saham biasa di bursa efek via broker. Di Indonesia, pembelian saham harus dilakukan atas kelipatan 500 lembar atau disebut juga dengan 1 lot. Saham pecahan (tidak bulat 500 lembar) bisa diperjualbelikan secara over the counter. Salah satu tujuan masyarakat untuk membeli saham adalah untuk mendapatkan keuntungan dengan cara:
1. Meningkatnya nilai kapital (capital gain).
2. Mendapatkan deviden.
Penawaran Saham Perusahaan kepada Masyarakat pertama kali sebelum listing di bursa dinamakan Initial Public Offering (IPO), sedangkan jika sudah listing dan perusahaan ingin menambah saham beredar dengan memberikan hak terlebih dahulu kepada pemegang saham lama untuk membeli-nya dinamakan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau dikenal juga dengan sebutan Right Issue.
Beberapa perusahaan Indonesia melakukan dual listing saham di Bursa Efek Jakarta dan New York Stock Exchange. Saham yang diperjualbelikan di NYSE tersebut biasa dikenal dengan American Depositary Receipt (ADR). Harga saham, bisa naik atau pun turun, seiring dengan situasi dan kondisi yang ada. Pada saat krisis moneter pada tahun 1998, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan barometer saham di Indonesia terpuruk hingga mencapai nilai di bawah 400. Hal ini menyebabkan saham-saham di dalam negeri menjadi under value. Dalam periode 2002-2006, nilai IHSG telah pulih bahkan sudah beberapa kali memecahkan rekor.
Untuk bisa menilai apakah sebuah saham bernilai mahal atau murah, biasanya digunakan rasio perhitungan seperti Earning-per-Share (EPS), Price-to-Earning Ratio (PER), Price-to-Book Value (PBV) dan lain-lain. Untuk berinvestasi di saham, disarankan untuk melakukan teknik valuasi terlebih dahulu dan uang yang hendak diinvestasikan disebar di dalam beberapa saham, agar risiko bisa dibagi. Selain itu, banyak ahli (Jeremy J. Siegel, James P. O'Shaughnessy) menyarankan agar berinvestasi di dalam saham dilakukan dalam jangka panjang. Mereka menyarankan rentang waktu antara 10-20 tahun untuk bisa mendapatkan hasil yang signifikan dalam berinvestadi di dalam saham.

OBLIGASI

Obligasi adalah suatu istilah yang dipergunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta kupon bunganya kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Ketentuan lain dapat juga dicantumkan dalam obligasi tersebut seperti misalnya identitas pemegang obligasi, pembatasan-pembatasan atas tindakan hukum yang dilakukan oleh penerbit.
Obligasi pada umumnya diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap diatas 10 tahun. Misalnya saja pada Obligasi pemerintah Amerika yang disebut "U.S. Treasury securities" diterbitkan untuk masa jatuh tempo 10 tahun atau lebih. Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun disebut "surat utang" dan utang dibawah 1 tahun disebut "Surat Perbendaharaan. Di Indonesia, Surat utang berjangka waktu 1 hingga 10 tahun yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Surat Utang Negara (SUN) dan utang dibawah 1 tahun yang diterbitkan pemerintah disebut Surat Perbendaharan Negara (SPN).
Obligasi secara ringkasnya adalah merupakan utang tetapi dalam bentuk sekuriti. "Penerbit" obligasi adalah merupakan sipeminjam atau debitur, sedangkan "pemegang" obligasi adalah merupakan pemberi pinjaman atau kreditur dan "kupon" obligasi adalah bunga pinjaman yang harus dibayar oleh debitur kepada kreditur. Dengan penerbitan obligasi ini maka dimungkinkan bagi penerbit obligasi guna memperoleh pembiayaan investasi jangka panjangnya dengan sumber dana dari luar perusahaan.
Pada beberapa negara, istilah "obligasi" dan "surat utang" dipergunakan tergantung pada jangka waktu jatuh temponya. Pelaku pasar biasanya menggunakan istilah obligasi untuk penerbitan surat utang dalam jumlah besar yang ditawarkan secara luas kepada publik dan istilah "surat utang" digunakan bagi penerbitan surat utang dalam skala kecil yang biasanya ditawarkan kepada sejmlah kecil investor. Tidak ada pembatasan yang jelas atas penggunaan istilah ini. Ada juga dikenal istilah "surat perbendaharaan" yang digunakan bagi sekuriti berpenghasilan tetap dengan masa jatuh tempo 3 tahun atau kurang . Obligasi memiliki risiko yang tertinggi dibandingkan dengan "surat utang" yang memiliki risiko menengah dan "surat perbendaharaan" yang memiliko risiko terendah yang mana dilihat dari sisi "durasi" surat utang dimana makin pendek durasinya memiliki risiko makin rendah.
Obligasi dan saham keduanya adalah merupakan instrumen keuangan yang disebut sekuriti namun bedanya adalah bahwa pemilik saham adalah merupakan bagian dari pemilik perusahan penerbit saham, sedangkan pemegang obligasi adalah semata merupakan pemberi pinjaman atau kreditur kepada penerbit obligasi. Obligasi juga biasanya memiliki suatu jangja waktu yang ditetapkan dimana setelah jangka waktu tersebut tiba maka obligasi dapat diuangkan sedangkan saham dapat dimiliki selamanya ( terkecuali pada obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris yang disebut gilts yang tidak memiliki jangka waktu jatuh tempo.
    Penerbit obligasi, Penerbit obligasi ini sangat luas sekali, hampir setiap badan hukum dapat menerbitkan obligasi, namun peraturan yang mengatur mengenai tata cara penerbitan obligasi ini sangat ketat sekali. Penggolongan penerbit obligasi biasanya terdiri atas :
    Lembaga supranasional, seperti misalnya Bank Investasi Eropa (European Investment Bank) atau Bank Pembangunan Asia (Asian Development Bank).
    Pemerintah suatu negara menerbitkan obligasi pemerintah dalam mata uang negaranya maupun Obligasi pemerintah dalam denominasi valuta asing yang biasa disebut dengan obligasi internasional (sovereign bond).
    Sub-sovereign, propinsi, negara atau otoritas daerah . Di Amerika dikenal sebagai Obligasi daerah (municipal bond). Di Indonesia dikenal sebagai Surat Utang Negara (SUN)[1]
    Lembaga pemerintah. Obligasi ini biasa juga disebut agency bonds, atau agencies.
    Perusahaan yang menerbitkan obligasi swasta.
    Special purpose vehicles adalah perusahaan yang didirikan dengan suatu tujuan khusus guna menguasai aset tertentu yang ditujukan guna penerbitan suatu obligasi yang biasa disebt Efek Beragun Aset.
Proses penerbitan obligasi, Proses yang umum dikenal dalam penerbitan suatu obligasi adalah melalui penjamin emisi atau juga dikenal dengan istilah "underwriting". Dalam penjaminan emisi, satu atau lebih perusahaan sekuritas akan membentuk suatu sindikasi guna membeli seluruh obligasi yang diterbitkan oleh penerbit dan menjualnya kembali kepada para investor. Pada penjualan obligasi pemerintah biasanya melalui proses lelang. Fitur obligasi Fitur yang terpenting dalam suatu obligasi adalah :
    Nilai nominal atau nilai utang pokok , yaitu nilai yang harus dibayar bunganya oleh penerbit dan harus dilunasi pada saat akhir masa jatuh tempo.
    Harga penerbitan, yaitu suatu harga yang ditawarkan kepada investor pada saat penjualan perdana obligasi. Nilai bersih yang diterima oleh penerbit adalah setelah dikurangi dengan biaya biaya penerbitan.
• Tanggal jatuh tempo, yaitu suatu tanggal yang ditetapkan dimana pada saat tersebut penerbit wajib untuk melunasi nilai nominal obligasi. Sepanjang pembayaran kembali / pelunasan tersebut telah dilakukan maka penerbit tidak lagi memiliki kewajiban kepada pemegang obligasi setelah lewat tanggal jatuh tempo obligasi tersebut. Beberapa obligasi diterbitkan dengan masa jatuh tempo hinga lebih dari seratus tahun. Pada awal tahun 2005, pasar atas obligasi euro dengan masa jatuh tempo selama 50 tahun mulai berkembang. Pada pasaran Amerika dikenal 3 kelompok masa jatuh tempo obligasi yaitu :
o Jangka pendek (surat utang atau bill): yang masa jatuh temponya hingga 1 tahun;
o Medium Term Note: masa jatuh temponya antara 1 hingga 10 tahun;
o Jangka panjang (obligasi atau bond): jatuh temponya diatas 10 tahun.
• Kupon, suku bunga yang dibayarkan oleh penerbit kepada pemegang obligasi. Biasanya suku bunga
ini memeiliki besaran yang tetap sepanjang masa berlakunya obligasi, tetapi juga bisa mengacu kepada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR, dan lain-lain. Istilah "kupon" ini asal mulanya digunakan karena dimasa lalu secara fisik obligasi diterbitkan bersama dengan kupon bunga yang melekat pada obligasi tersebut. Pada tanggal pembayaran kupon, pemegang obligasi akan menyerahkan kupon tersebut ke bank guna ditukarkan dengan pembayaran bunga. Tanggal kupon, tanggal pembayaran bunga dari penerbit kepada pemegang obligasi. Di Amerika, kebanyakan pembayaran kupon obligasi dilakukan secara "tengah tahunan", yang artinya pembayaran kupon dilakukan setiap 6 bulan sekali. Di Eropa, kebanyakan obligasi adalah secara "tahunan" atau 1 kupon pertahun.
• Dokumen resmi , suatu dokumen yang menjelaskan secara terinci hak-hak dari pemegang saham. Di Amerika, ketentuan ini diatur oleh departemen keuangan pemerintah dan undang-undang komersial dimana dokumen ini dihadapan pengadilan diperlakukan sebagai suatu kontrak. Ketentuan dalam dokumen resmi tersebut sulit sekali diubah dimana perubahan hanya dapat dilakukan atas persetujuan mayoritas pemegang obligasi.
• Hak opsi: suatu obligasi dapat memuat ketentuan mengenai hak opsi kepada pembeli obligasi ataupun penerbit obligasi.
• Hak pelunasan, beberapa obligasi memberikan hak kepada penerbit untuk melunasi obligasi tersebut sebelum masa jatuh tempo obligasi. Obligasi jenis ini dikenal sebagai obligasi opsi beli. Kebanyakan obligasi jenis ini memberikan hak kepada penerbit untuk melakukan pelunasan obligasi pada nilai pari. Pada beberapa obligasi mengharuskan penerbit untuk membayar premi yang disebut premi opsi. Ini utamanya digunakan bagi obligasi berbunga tinggi. Pada obligasi jenis ini terdapat banyak sekali persyaratan yang ketat yang membatasi kegiatan operasional penerbit, maka guna membebaskan penerbit dari pembatasan-pembatasan dilakukanlah pelunasan dini atas obligasi tersebut. namun dengan biaya yang lebih tinggi.
• Hak jual, beberapa obligasi memberikan hak kepada pemegang obligasi untuk memaksa penerbit
melakukan pelunasan awal atas obligasinya sebelum masa jatuh tempo; lihat opsi jual.
• Tanggal pelaksanaan opsi adalah tanggal dimaka opsi beli atau opsi jual dapat dilaksanakan sebelum masa jatuh tempo obligasi, dimana pada umumnya terdapat 4 cara pelaksanaan opsi yang demikian ini yaitu :
• Gaya Bermuda memiliki beberapa tanggal pelaksanaan yang biasanya disesuaiakan dengan tanggal kupon.
• Gaya Eropa hanya memiliki satu tanggal pelaksanaan , ini merupakan kasus khusus gaya Bermuda.
      Gaya Amerika opsi dapat dilaksanakan setiap saat hingga masa jatuh tempo.
• Penjualan karena kematian adalah opsi yang diberikan kepada ahli waris pemegang opsi untuk menjual kembali obligasinya kepada penerbit dalam hal terjadinya kematian pada pemegang obligasi atau menderita cacat tetap.
• Dana jaminan atau yang juga dinenal dengan istilah sinking fund adalah merupakan suatu syarat dalam "dokumen resmi" yang mensyaratkan adanya suatu porsi tertentu dari obligasi yang dapat dicairkan berkala. Penerbit juga dapat membayar kepada wali amanat yaitud engan cara melakukan pembelian secara acak atas obligasi yang diterbitkannya atau pilihan lainnya dengan membeli obligasi di pasaran lalu menyerahkannya kepada wali amanat.
• Obligasi konversi adalah obligasi yang mengizinkan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan sejumlah saham perusahaan penerbit.
• Obligasi tukar atau dikenal juga dengan nama Exchangeable bond ("XB") yang memperkenankan pemegang obligasi untuk menukarkan obligasi yang dipegangnya dengan saham perusahaan selain daripada saham perusahaan penerbit, biasanya dengan saham anak perusahaan penerbit.
>>Jenis-jenis obligasi<<
• Obligasi suku bunga tetap memiliki kupon bunga dengan besaran tetap yang dibayar secara berkala sepanjang masa berlakunya obligasi.
• Obligasi suku bunga mengambang atau biasa juga disebut dengan Floating rate note (FRN)
memiliki kupon yang perhitungan besaran bunganya mengacu pada suatu indeks pasar uang seperti LIBOR atau Euribor.
• Junk bond atau "obligasi berimbal hasil tinggi" adalah obligasi yang memiliki peringkat dibahah peringkat investasi yang diberikan oleh lembaga pemeringkat kredit. Oleh karena obligasi jenis ini memiliki risiko yang cukup tinggi maka investor mengharapkan suatu imbal hasil yang lebih tinggi.
• Obligasi tanpa bunga atau lebih dikenal dengan istilah (zero coupon bond) adalah obligasi yang tidak memberikan pembayaran bunga. Obligasi ini diperdagangkan dengan pemberian potongan harga dari nilai pari. Pemegang obligasi menerima secara penuh pokok hutang pada saat jatuh tempo obligasi.
• Obligasi inflasi atau lebih dikenal dengan sebutan (Inflation linked bond), dimana nilai pokok utang pada obligasi tersebut adalah mengacu pada indeks inflasi. Suku bunga pada obligasi jenis ini lebih rendah daripada obligasi suku bunga tetap . Namun dengan bertumbuhnya nilai pokok utang sejalan dengan inflasi, maka pembayaran pelunasan obligasi ini akan meningkat pula. Pada periode tahun 1980an, pemerintah Inggris adalah yang pertama kalinya menerbitkan obligasi jenis ini yang diberi nama Gilts. Di Amerika obligasi jenis ini dikenal dengan nama "Treasury Inflation Protected Securities" (TIPS) dan I-bonds.
• Obligasi indeks lainnya, adalah surat utang berbasis ekuiti (equity linked note) dan obligasi yang mengacu pada indeks yang merupakan indikator bisnis seperti penghasilan, nilai tambah ataupun pada indeks nasional seperti Produk domestik bruto.
• Efek Beragun Aset adalah obligasi yang pembayaran bunga dan pokok utangnya dijamin oleh acuan berupa arus kas yang diperoleh dari penghasilan aset. Contoh dari obligasi jenis ini adalah Efek beragun KPR (mortgage-backed security-MBS), collateralized mortgage obligation (CMOs) dan collateralized debt obligation (CDOs).
• Obligasi subordinasi obligasi yang memiliki peringkat prioritas lebih rendah dibandingkan obligasi lainnya yang diterbitkan oleh penerbit dalam hal terjadinya likuidasi. Dalam hal terjadinya kepailitan maka ada hirarki dari para kreditur. Pertama adalah pembayaran dari likuidator, kemudaian pembayaran utang pajak, dan lain-lain. Pemegang obligasi yang pembayarannya diutamakan adalah obligasi yang memiliki tanggal penerbitan paling awal yang disebut obligasi senior, setelah obligasi ini dilunasi maka barulah pembayaran pelunasan obligasi subordinasi dilakukan. Oleh karena risikonya lebih tinggi maka obligasi subordinasi ini biasanya memiliki peringkat kredit lebih rendah daripada obligasi senior. Contoh utama dari obligasi subordinasi ini dapat ditemui pada obligasi yang diterbitkan oleh perbankan dan pada Efek Beragun Aset . Penerbitan yang berikutnya umumnya dilakukan dalam bentuk "tranches". Senior tranches dibayar terlebih dahulu dari tranches subordinasi.
• Obligasi abadi, Obligasi ini tidak memiliki suatu masa jatuh tempo. Obligasi jenis ini yang terkenal dalam pasar obligasi adalah "UK Consols" yang diterbitkan oleh pemerintah Inggris, atau juga dikenal dengan nama Treasury Annuities atau Undated Treasuries. Beberapa dari obligasi ini diterbitkan pertama kali pada tahun 1888 dan masih diperdagangkan hingga hari ini. Beberapa obligasi jenis ini juga memiliki masa jatuh tempo yang sangat panjang sekali seperti misalnya perusahaan West Shore Railroad yang menerbitkan obligasi dengan masa jatuh tempo pada tahun 2361 (atau abad ke 24). Terkadang juga obligasi abadi ini dilihat berdasarkan dari nilai tunai obligasi tersebut pada saat ini yang nilai pokoknya mendekati nol.
• Obligasi atas unjuk adalah merupakan sertifikat resmi tanpa nama pemegang dimana siapapun yang memegang obligasi tersebut dapat menuntut dilakukannya pembayaran atas obligasi yang dipegangnya tersebut. Biasanya juga obligasi ini diberi nomer urut dan didaftarkan guna menghindari pemalsuan namun dapat diperdagangkan seperti layaknya uang tunai. Obligasi ini amat berisiko terhadap kehilangan dan kecurian. Obligasi ini sering disalah gunakan untuk menghidari pengenaan pajak.ref>Eason, Yla (June 6, 1983). "Final Surge in Bearer Bonds" New York Times. Para perusahaan di Amerika menghentikan penerbitan obligasi atas unjuk i9ni sejak tahun 1982 dan secara resmi dilarang oleh otoritas perpajakan pada tahun 1983.
• Obligasi tercatat adalah obligasi yang kepemilikannya ataupun peralihannya didaftarkan dan dicatat oleh penerbit atau oleh lembaga administrasi efek. Pembayaran bunga dan pembayaran pokok utang akan dtransfer langsung kepada pemegang obligasi yang namanya tercatat.
• Obligasi daerah atau di Amerika dikenal sebagai (municipal bond) adalah obligasi yang diterbitkan oleh negara bagian, teritorial, kota, pemerintahan setempat, ataupun lembaga lembaganya. Bunga yang dibayarkan kepada pemegang obligasi seringkali tidak dikenakan pajak oleh negara bagian yang menerbitkan, namun obligasi daerah yang diterbitkan guna suatu tujuan tertentu tetap dikenakan pajak.
• Obligasi tanpa warkat atau lebih dikenal sebagai Book-entry bond adalah suatu obligasi yang tidak memiliki sertifikat, dimana mahalnya biaya pembuatan sertifikat serta kupon mengakibatkan timbulnya obligasi jenis ini. Obligasi ini menggunakan sistem elektronik terpadu yang mendukung penyelesaian transaksi efek secara pemindahbukuan di pasar modal.[4]
• Obligasi lotere atau juga disebut Lottery bond adalah obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara (biasanya negara-negara Eropa). Bunganya dibayar seperti tata cara pembayaran bunga pada obligasi suku bunga tetap tetapi penerbit obligasi akan menebus obligasi yang diterbitkannya secara acak pada waktu tertentu dimana penebusan atau pelunasan obligasi yang beruntung terpilih akan dilakukan dengan harga yang lebih tinggi daripada nilai yang tertera pada obligasi .
• Obligasi perang atau War bond adalah suatu obligasi yang diterbitkan oleh suatu negara guna membiayai perang Obligasi yang diterbitkan oleh lembaga asing Beberapa perusahaan, bank, pemerintah dan lembaga berwenang lainnya dapat menerbitkan obligasi dalam denominasi mata uang valuta asing lainnya yang nampak lebih stabil dibandingkan mata uang domestiknya. Penerbitan obligasi dalam denominasi valuta asing ini juga memberikan kemungkinan bagi penerbit obligasi ini memasuki pasar perdagangan obligasi diluar negaranya. Penerbitan obligasi ini juga sering digunakan sebagai suatu sarana lindung nilai terhadap risiko gejolak perubahan nilai tukar. >>Beberapa obligasi ini dijuluki dengan nama panggilan yang khas seperti terlihat dibawah ini<<
• Obligasi Eurodollar atau Eurodollar bond, Obligasi berdenominasi USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Amerika.
• Obligasi Kangguru atau Kangaroo bond,adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar Australia (AUD) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Australia dan diperdagangkan pada pasar Australia.
• Obligasi Maple atau Maple bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar Kanada yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Kanada dan diperdagangkan pada pasar Kanada.
• Obligasi Samurai atau Samurai bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang yen yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Jepang dan diperdagangkan pada pasar Jepang.
• Obligasi Yankee atau Yankee bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang USD yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Amerika dan diperdagangkan pada pasar Amerika.
• Obligasi Shogun atau Shogun bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar yen yang diterbitkan di Jepang oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Jepang.
• Bulldog bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang poundsterling yang diterbitkan di London oleh suatu lembaga atau pemerintahan asing.
• Pinjaman Ninja atau Ninja loan, suatu pinjaman sindikasi dalam denominasi mata uang yen oleh kreditur asing.
• Obligasi Formosa atau Formosa bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang dollar Taiwan yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar Taiwan dan diperdagangkan pada pasar Taiwan.
• Obligasi Panda atau Panda bond, adalah obligasi dalam denominasi mata uang renminbi (RMB) yang diterbitkan oleh penerbit obligasi dari suatu negara diluar RRC dan diperdagangkan pada pasar Cina. Obligasi di Indonesia
Jenis obligasi di Indonesia, Secara umum jenis obligasi dapat dilihat dari penerbitnya, yaitu, Obligasi perusahaan dan Obligasi pemerintah. Obligasi pemerintah sendiri terdiri dalam beberapa jenis, yaitu:
1. Obligasi Rekap, diterbitkan guna suatu tujuan khusus yaitu dalam rangka Program Rekapitalisasi Perbankan;
2. Surat Utang Negara (SUN), diterbitkan untuk membiayai defisit APBN;
3. Obligasi Ritel Indonesia (ORI), sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun dengan nilai nominal yang kecil agar dapat dibeli secara ritel;
4. Surat Berharga Syariah Negara atau dapat juga disebut "obligasi syariah" atau "obligasi sukuk", sama dengan SUN, diterbitkan untuk membiayai defisit APBN namun berdasarkan prinsip syariah.
Pasar obligasi, Sebagai suatu efek, obligasi bersifat dapat diperdagangkan. Ada dua jenis pasar obligasi yaitu:
1. Pasar Primer Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi saat mulai diterbitkan. Salah satu persyaratan ketentuan Pasar Modal, obligasi harus dicatatkan di bursa efek untuk dapat ditawarkan kepada masyarakat, dalam hal ini lazimnya adalah di Bursa Efek Surabaya (BES) sekarang Bursa Efek Indonesia (BEI).
2. Pasar Sekunder Merupakan tempat diperdagangkannya obligasi setelah diterbitkan dan tercarat di BES, perdagangan obligasi akan dilakukan di Pasar Sekunder. Pada saat ini, perdagangan akan dilakukan secara Over the Counter (OTC). Artinya, tidak ada tempat perdagangan secara fisik. Pemegang obligasi serta pihak yang ingin membelinya akan berinteraksi dengan bantuan perangkat elektronik seperti email, online trading, atau telepon. Aspek Pajak Obligasi
Jenis obligasi dan tarifnya
Dari aspek perpajakan obligasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Obligasi dengan kupon (interest bearing bond)
o atas bunganya dikenakan Pajak Pengasilan dengan tarif 20% dari jumlah bruto bunga sesuai dengan masa kepemilikan (holding period).
o Atas diskontonya dikenakan Pajak Penghasilan sebesar 20% dari selisih lebih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo di atas harga perolehan, tidak termasuk bunga berjalan (accrued interest).
2. Obligasi tanpa bunga (zero coupon bond)
o Hanya atas diskontonya saja yang dikenakan Pajak Penghasilan, yaitu sebesar 15% dari selisih harga jual pada saat transaksi atau nilai nominal pada saat jatuh tempo obligasi di atas harga perolehan obligasi.
Tata Cara Pemotongan PPh Final atas obligasi, Pemotongan PPh yang bersifat final atas penghasilan yang diterima dari obligasi yang diperdagangkan atau dilaporkan perdagangannya di bursa efek, dilakukan oleh :
• Penerbit obligasi (emiten) atau kustodian yang ditunjuk selaku agen pembayaran :
1. atas bunga, yang diterima oleh pemegang interest bearing bond, pada saat jatuh tempo bunga; dan
2. atas diskonto, yang diterima baik oleh pemegang interest bearing bond maupun pemegang zero coupon bond, pada saat jatuh tempo obligasi.
• Perusahaan efek (broker) atau bank selaku pedagang perantara :
1.       atas bunga dan diskonto bagi pemegang interest bearing bond dan atas diskonto bagi
pemegang zero coupon bond, yang diterima penjual obligasi pada saat transaksi.
• Perusahaan efek (broker), bank, dana pensiun, dan reksadana, selaku pembeli obligasi langsung tanpa melalui pedagang perantara atas bunga dan diskonto dari interest bearing bond dan zero coupond bond yang diterima atau diperoleh penjual obligasi pada saat transaksi.



DEFINISI AKUNTANSI
   American Institute of Certified Public Accountants disingkat AICPA mendefinisikan sebagai berikut: “Accounting is the art of recording, classifying and summarizing and events which are, in the part at least,of a financial character and interpreting the result thereof” jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sebagai berikut: Akuntansi ialah seni mencatat, mengelompokkan, mengikhtisarkan yang menurut cara yang berarti dan dinyatakan dalam nilai uang, semua transaksi serta kejadian yang sedikit-dikitnya bersifat finansial dan dari catatan itu dapat ditafsirkan hasilnya.
Definisi tersebut menjelaskan bahwa aktifitas akuntansi terdiri dari mencatat, mengelompokkan dan mengikhtisarkan (meringkas) transaksi serta menyajikan ringkasan transaksi ke dalam laporan keuangan.
Transaksi adalah keadaan atau peristiwayang dapat dinyatakan dengan nilai uang. Misalnya: Penagihan piutang, pembayaran utang, pembelian barang dagangan, penjualan mesin dan sebagainya.
Pencatatan dilakukan dengan pedoman sebagai berikut:
1. Berdasarkan sumber atau dokumen yang nyata, yaitu faktur, kuintansi, nota dan lain-lain.
2. Untuk mencegah kelalaian, pencatatan dikerjakan pada hari terjadinya transaksi tersebut.
3. Untuk kemudahan penyajian jika sewaktu-waktu diperlukan, pencatatan diusahakan serapi mungkin.
Akuntansi (accounting) adalah suatu sistem informasi yang mengidentifikasikan, mencatat, dan mengomunikasikan peristiwa-peristiwa ekonomi dari suatu organisasi kepada para pengguna yang berkepentingan.
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
SEJARAH SINGKAT AKUNTANSI
Setelah abad ke-15, pencatatan teratur. Pada tahun 1494 LUCAS PACIOLI ahli matematika italia menerbitkan buku yang pertama tentang sistem “Pembukuan Berpasangan” (Double Entry Booheeping) dengan bukunya yang terkenal berjudul “Summa de Aritmatika Proportioniet Proportionalita”. LUCAS PACIOLI membuat catatan yang lebih sistematis dari sebelumnya dengan selalu menggunakan dua sisi Debet & Kredit.
Istilah Debet & Kredit ini di ambil bahasa latin “Debere dan Credere” yang berarti percaya dan mempunyai. Jadi, setiap catatan mengandung pengertian saling percaya antara orang yang menyediakan transaksi.
Seiring berkembangnya dunia usaha di Indonesia. Berkembang pada pemakaian sistem akuntansi dari sistem hontinental yang berasal dari eropa ke sistem Angallo Saton yang berasal dari amerika.
Perkembangan Akuntansi di Indonesia semakin pesat setelah tahun 1957, pada saat itu diberi suatu organisasi yang mewadahi para akuntan di Indonesia. Organisasi tersebut diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI).
Pada tahun 1973, mulai di aktifkan pasar modal. Dengan di aktifkannya pasar modal IAI membentuk suatu panitia Perhimpunan Bahan dan Struktur GAAP (Generally Accepted Auditing Standard). Panitia ini menghasilkan buku prinsip akuntansi.
Tahun 1974 di bentuk komite Prinsip Akuntansi Indonesia (komite PAI). Komite ini bertugas sampai tahun 1994. Setelah tahun 1994 komite ini di ubah menjadi Komite Standar Akuntansi Keuangan (SAK). Melakukan uji total terhadap standar akuntansi keuangan Indonesia. Dewan SAK ini bertugas dari tahun 1998-2002 dan mempunyai otonomi untuk menyusun serta mengesahkan SAK menjadi IPSAK. Pada periode ini juga di bentuk Dewan Konsultasi SAK yang anggotanya para praktisi (pengguna) akuntansi.
SIAPA PENGGUNA DAN KEGUNAAN
            Para pengguna informasi keuangan dapat dibedakan menjadi dua kelompok besar: Pengguna internal dan Pengguna eksternal.
Pengguna Internal
Pengguna Internal informasi akuntansi adalah para manajer yang merencanakan, mengorganisasikan, dan mengelola suatu bisnis. Mereka antara lain adalah manajer pemasaran, supervisor produksi, direktur keuangan, dan pejabat perusahaan. Bagi para pengguna internal, akuntansi memberikan laporan-laporan internal. Contohnya adalah perbandingan keuangan dari alternatif-alternatif operasional, proyeksi laba dari kampanye penjualan yang baru, dan prediksi kebutuhan kas untuk tahun depan. Selain itu, informasi keuangan yang telah diikhtisarkan, disajikan dalam bentuk laporan keuangan.
Pengguna Eksternal
Pengguna eksternal informasi akuntansi terdapat beberapa jenis yaitu Investor dan Kreditor. Investor (pemilik) menggunakan informasi akuntansi guna membuat keputusan untuk membeli, menahan, atau menjual sahamnya. Kreditor, seperti pemasok atau bankir menggunakan informasi akuntansi guna mengevaluasi risiko pemberian kredit atau pinjman.
Dengan demikian kegunaan akuntansi yaitu:
a. untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan,
b. untuk mempertanggungjawabkan manajemen kepada pemilik, dan
c. untuk mengetahui perkembangan perusahaan.
ETIKA SEBAGAI KONSEP BISNIS
            Setiap orang memiliki pemahaman yang berbeda terhadap etika, apalagi etika bisnis. Bisnis sangat dekat artinya dengan pelanggaran etika. Akan tetapi, bisnis tetap dijalankan dengan etika.
            Etika (ethic) adalah prinsip moral yang menjadi pedoman bagi tingkah laku seseorang. Apa pun profesi yang anda tekuni, anda terikat padasuatu aturan moral atau etika. Bila kelak anda menjadi pengusaha (tentu dengan berusaha sekuat tenaga), anda harus selalu memperhatikan etika.
            Tingkah laku anda sebagai pengusaha yang etis akan mendukung perkembangan usaha. Contohnya, anda selalu memperhatikan perbaikan upah karyawan, anda selalu menerapkan mutu yang tinggi pada produk anda, dan lain-lain. Oleh karena itu, sebagai pengusaha kelak, anda wajib beretika. Untuk beretika, ada beberapa prinsip yang harus anda pegang, yaitu sebagai berikut.
1. Hindari pelanggaran etis yang kecil-kecil. Kata orang, sudah bisa karena terbiasa. Kalau anda terbiasa melanggar hal-hal etis yang kecil, anda akan mudah melakukan etis yang besar.
2. Pusatkan perhatian anda pada reputasi jangka panjang. Sebagai pengusaha jangan berpikir pendek. Selalu memikirkan jangka panjang. Jangan tergiur oleh keuntungan jangka pendek. Misalnya, untuk dapat mengalahkan pesaing, anda lebih dulu masuk pasar dengan cara mengurangi mutu produk anda. Untuk sementara anda memang unggul, tetapi lama-kelamaan orang tahu mutu produk anda jelek dan anda akan di tinggalkan oleh konsumen.
3. Bersiaplah menghadapi konsekuensi dari perilaku etis. Berperilaku etis tidak selalu menguntungkan. Oleh karena itu, anda harus siap dengan akibatnya. Misalnya, karena mengutamakan mutu anda terlambat masuk pasar. Tentu saja anda kehilangan kesempatan memperoleh pendapatan. Namun, sisi baik harus selalu anda kedepankan. Sebagai pengusaha, kerugian dan keuntungan adalah hal yang biasa dan kejadian tersebut akan memacu anda agar lebih giat bekerja.
Selain itu, untuk membuat anda peka terhadap situasi-situasi etis dan memberikan anda latihan dalam pemecahan dilema-dilema etika, ada tiga jenis etika yaitu, 1. Catatan-catatan marginal yang memberi bantuan petunjuk untuk mengembangkan sensitivitas etika. 2. Kotak etika dalam akuntansi yang menyoroti situasi-situasi dan isu-isu etika. 3. Pada akhir setiap bab, satu kasus etika akan mensimulasikan suatu situasi bisnis.
PRINSIP AKUNTANSI YANG BERLAKU UMUM DAN HARGA PEROLEHAN
Ada dua organisasi yang khususnya bertanggung jawab dalam penyusunan prinsip akuntansi. Yang pertama adalah Financial Accounting Standards Board (FASB) atau yang di Indonesia dikenal sebagai Dewan Standar Akuntansi Keuangan (DSAK) yang berada dibawah organisasi Ikatan untuk aplikasi umum sekaligus aturan-aturan akuntansi yang spesifik. Yang kedua adalah Securities and Exchange Commission (SEC), yang di Indonesia dikenal sebagai Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM). SEC adalah sebuah badan pemerintah yang meharuskan perusahaan yang melaporkan laporan akuntansi untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.
Satu prinsip yang penting adalah prinsip harga perolehan (cost principle), yang menyatakan bahwa asset hendaknya dicatatan sesuai dengan harga perolehannya. Harga Perolahan adalah nilai yang dipertukarkan pada saat sesuatu diperoleh.
ASUMSI SATUAN UANG DAN ENTITAS EKONOMI
            Asumsi satuan uang (monetary unit assumption) menyatakan bahwa hanya data transaksi yang dapat dinyatakan dalam satuan uang yang dimasukkan ke dalam catatan-catatan akuntansi. Asumsi satuan uang merupakan suatu hal yang vital dalam menerapkan prinsip harga perolehan yang telah diuraikan. Asumsi ini memang menghalangi beberapa informasi yang relevan ikut di masukkan ke dalam catatan-catatan akuntansi. Misalnya, kondisi kesehatan pemilik, mutu pelayanan yang diberikan, dan moral para karyawan tidak akan dimasukkan kerena hal-hal tersebut tidak dapat dikuantifikasikan atau diukur dalam satuan uang.
            Bagian yang penting dari asumsi satuan uang adalah adanya tambahan asumsi bahwa satuan ukuran dari waktu ke waktu tetap cukup konstan. Akan tetapi, asumsi satuan uang yang stabil cukup menantang karena adanya penurunan daya beli dalam dolar cukuo signifikan.
            Asumsi entitas ekonomi dapat berupa organisasi atau unit dalam masyarakat dan asumsi entitas menyatakan bahwa aktifitas entitas akan dipisahkan dan dibedakan dari aktifitas pemilik dan semua entitas ekonomi lainnya. Asumsi entitas ekonomi secara umum berhubungan dengan suatu perusahaan bisnis, yang dapat dikelompokkan menjadi kepemilikan atau perusahaan perseorangan, persekutuan, atau perseroan terbatas.
KONSEP KESATUAN USAHA
            Konsep kesatuan usaha menyatakan bahwa akuntansi yang berlaku suatu unit ekonomi tertentu tidak boleh di campuradukkan dengan unit ekonomi lainnya. Unit ekonomi di dini adalah, baik perusahaan maupun rumah tangga keluarga. Di dalam kehidupan masyarakat, unit ekonomi ini termasuk badan-badan pemerintah, konsumen juga organisasi yang tidak mencari keuntungan seperti yayasan, rumah sakit, dan organisasi social lainnya. Jadi, unit usaha yang berdiri sendiri dan terpisah dari pemiliknya dan juga dari perusahaan-perusahaan lain.
            Konsep satuan usaha mensyaratkan bahwa sebuah perusahaan harus dianggap terpisah dari perusahaan-perusahaan lain. Misalnya, seseorang yang memiliki dua perusahaan bengkel mobil dan perusahaan angkutan, hendaklah mengadakan pencatatan akuntansi tersendiri untuk masing-masing perusahaan tersebut.
            Implikasi dari konsep ini adalah bahwa suatu unit ekonomi tertentu harus dibedakan keuangannya dengan unit ekonomi yang lain. Keuangan perusahaan harus terpisah dengan keuangan direktur utama, karyawan, atau keuangan pemilik, jadi, para pemakai laporan keuangan perusahaan mengetahui gengan jelas kekayaan/ utang sebuah perusahaan dan mengetahui dengan pasti bahwa kekayaan itu tidak di campur aduk dengan kekayaan keryawan, pelanggan, atau pemiliknya.
KONSEP KESINAMBUNGAN
Perusahaan dalam melakukan kegiatan usahanya, tentunya berupaya untuk melaksanakan kegiatan perusahaan secara berkesinambungan atau terus menerus. Dalam proses usaha itu, senantiasa dibuat laporan keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang disusun secara berkala dapat dibandingkan sehingga diperoleh informasi tentang kemajuan atau kemunduran usaha. Dengan membandingkan laporan keuangan dari satu periode dengan periode lainnya dapat diperoleh suatu data yang pasti tentang naik turunnya pendapatan dan beban, sebagai dasar dalam membuat suatu kebijaksanaan untuk kemajuan perusahaan.
PERIODE AKUNTANSI
Kegiatan perusahaan dipisahkan dalam periode-periode. Penyajian informasi berupa laporan keuangan dibuat secara berkala akan membantu pihak yang berkepentingan dalam mengambil suatu keputusan. Misalnya per tahun, triwulan atau semesteran.