Rangkuman prinsip-prinsip manajemen operasi dari buku karya Barry




Apa yang dimaksud dengan manajemen operasi?
            Produksi adalah penciptaan barang dan jasa. Manajemen operasi adalah serangkaian kegiatan yang membuat barang dan jasa melalui perubahan dari masukan menjadi keluaran. Kegiatan produksi membuat barang sangat jelas terlihat di perusahaan manufaktur.

Yang diwariskan oleh manajemen operasi
            Eli Whitney (1800) dikenal karena mempopulerkan bagian yang dapat dibongkar pasang, yang dicapainya melalui standarisasi dan pengendalian mutu pada pembuatan produk. Melalui kontrak yang ia tanda tangani dengan pemerintah Amerika untuk 10.000 pucuk senjata, ia berhasil mendapatkan laba yang baik karena produk dijadikan bagian yang dapat dibongkar pasang. Frederick W. Taylor (1881) yang dikenal sebagai bapak ilmu manajemen, menyumbangkan seleksi personel, perencanaan dan penjadwalan, studi gerakan, dan bidang faktor-faktor manusia yang sekarang populer. Salah satu sumbangsih yang ia berikan ialah bahwa manajemen semestinya lebih panjang akal dan agresif dalam membuat metode kerja. Taylor dan rekannya, Henry L. Gantt and Frank, dan Lillian Gilbert, termasuk yang pertama kali membuat sistematika cara memproduksi yang terbaik. Sumbangsih Taylor yang lain adalah bahwa manajemen seharusnya lebih bertanggung jawab untuk hal-hal sebagai berikut:
1.      Mendapatkan pegawai pada pekerjaan yang cocok.
2.      Menyediakan latihan yang dibutuhkan.
3.      Menyediakan metode dan peralatan kerja yang benar.
4.      Menerapkan sistem komisi/insentif untuk setiap pekerjaan yang diselesaikan.
Pada tahun 1913, Henry Ford dan Charles Sorensen menggabungkan apa yang mereka tahu tentang standarisasi suku cadang dengan lini perakitan dan pengepakan makanan industri mail-order, ditambah konsep lini perakitan (assembly line) dimana para pekerja hanya berdiri di satu tempat dan bahan yang bergerak. Pengendalian mutu adalah sumbangsih berharga lain di bidang MO. Walter Shewhart (1924) menggabungkan pengetahuan yang dimilikinya tentang statistik dengan pentingnya suatu pengendalian mutu dan membuat suatu peta kendali mutu dari produk yang diambil sebagai sampel. W.Edwards Deming (1950) dan Frederick Taylor percaya bahwa manajemen harus berbuat lebih banyak untuk meningkatkan proses dan lingkungan kerja agar mutu dapat lebih ditingkatkan. Manajemen operasi dapat terus berkembang dengan bantuan disiplin ilmu lainnya, termasuk teknik industri dan ilmu manajemen. Pengambilan keputusan dalam manajemen operasi memerlukan individu yang cakap dalam ilmu manajemen, ilmu informasi dan juga sering kali salah satu dari ilmu biologi atau ilmu fisika.

Pengorganisasian untuk menghasilkan barang dan jasa
            Untuk membuat barang dan jasa, seluruh organisasi melakukan tiga fungsi. Fungsi-fungsi ini sangatlah diperlukan tidak hanya untuk produksi tapi juga untuk kelangsungan hidup organisasi.
1.      Pemasaran, yang membuat adanya permintaan atau paling tidak mendapatkan pesanan untuk membuat barang atau jasa (tidak ada yang terjadi sampai adanya penjualan).
2.      Produksi/operasi, yang menghasilkan produk.
3.      Keuangan/akuntansi, yang memantau apakah perusahaan berjalan dengan baik, membayar seluruh tagihan, dan mengumpulkan uang.

Mengapa mempelajari manajemen operasi?
            Pertama, Mo adalah satu dari tiga fungsi utama setiap organisasi. Kedua, kita mempelajari MO karena kita ingin tahu bagaimana cara memproduksi barang dan jasa. Ketiga, kita mempelajari MO karena ini adalah bagian termahal dari suatu organisasi.


Apa yang bisa dilakukan oleh manajer operasi?
            Proses manajemen terdiri dari perencanaan, pengoranisasian, pembentukan staf, kepemimpinan, dan pengendalian. Manajer operasi menerapkan proses manajemen ini untuk setiap keputusan yang mereka ambil dalam fungsi MO.

Dimana tempat tugas-tugas dalam manajemen operasi berada?
            Para mahasiswa bisnis yang baik dan telah menguasai ilmu akuntansi, keuangan, dan MO mempunyai kesempatan untuk memasuki posisi-posisi awal pada area ini. Berikut contoh kesempatan kerja yang tersedia bagi lulusan dengan konsentrasi MO akhir tahun 90an:
1.      Teknologi/metode
2.      Pemanfaatan fasilitas/ruang
3.      Isu-isu strategi
4.      Waktu tanggapan
5.      Manusia/pembentukan tim
6.      Layanan pelanggan
7.      Mutu
8.      Pengurangan biaya
9.      Pengurangan persediaan
10.  Produktivitas

Kegiatan operasi dalam sektor jasa
            Jasa sebagai yang termasuk di dalamnya perbaikan dan pemeliharaan, pemerintahan, dan akomodasi, trasportasi, asuransi, perdagangan, keuangan, perumahan, pendidikan, kesehatan, hiburan dan pekerjaan profesional lainnya. Perbedaan antara Barang dan Jasa:
1.      Jasa biasanya tidak berwujud dibandingkan dengan barang berwujud.
2.      Jasa biasanya diproduksi dan dikonsumsi pada saat yang bersamaan, tidak ada persediaan yang disimpan.
3.      Jasa bersifat unik.
4.      Jasa memiliki interaksi dengan pelanggan yang tinggi.
5.      Jasa mempunyai definisi produk yang tidak konsisten.

Tantangan meningkatkan produktivitas
            Peningkatan berarti perbandingan yang naik antara jumlah sumberdaya yang dipakai dengan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan. Ukuran produktivitas adalah cara yang terbaik untuk mengevaluasi kemampuan suatu negara menyediakan standar hidup yang baik bagi penduduknya. Hanya lewat penambahan produktivitas standar kehidupan dapat membaik. Pengukuran produktivitas dalam bebrapa hal sangat jelas. Sama halnya bilamana produktivitas dapat diukur dengan satuan jam kerja perton dari jenis tertentu besi atau dengan energi yang diperlukan untuk menggerakkan 1 kilowatt listrik. Produktivitas= unit yang diproduksi:masukan yang digunakan. Dalam banayak hal, masalah pengukuran memang ada. Beberapa dari masalah pengukuran adalah:
1.      Mutu dapat berubah sementara jumlah masukan dan keluaran tetap sama.
2.      Elemen eksternal dapat menyebabkan penambahan atau penurunan dalam produktivitas dimana sostem yang sedang dipelajari tidak dapat bertanggung jawab langsung.
3.      Ukuran unit yang pasti dipakai mungkin tidak ada.

Ukuran produktivitas
rata-rata produktivitas sebesar 2,5% pertahun di AS tergantung pada tiga variabel produktivitas:
1.      Tenaga kerja yang menyumbang sebesar 0,5% terhadap kenaikan. Peningkatan dalam kontribusi ketenagakerjaan pada produktivitas adalah hasil dari tenaga kerja yang lebih sehat, berpendidikan lebih baik, dan lebih terjamin. 3 variabel kunci produktivitas ketenagakerjaan yang lebih baik adalah: 1) pendidikan dasar cocok bagi angkatan kerja yang efektif. 2) pengetatan angkatan kerja. 3) pengeluaran sosial yang membuat tenaga kerja tersedia, seperti transportasi dan sanitasi.
2.      Modal yang menyumbang sebesar 0,4 terhadap kenaikan. Investasi modal di AS terus betambah setiap tahunnya, kecuali padaperiode resesi yang sangat parah. Inflasi dan pajak meningkatkan biaya pada modal, membuat investasi modal terus bertambah mahal. Pada saat modal yang ditanamkan per pegawai menurun, seperti yang terjadi akhir-akhir ini, maka akan terjadi penurunan produktivitas. Menggunakan tenaga kerja lebih banyak daripada modal, memang dapat mengurangi tingkat pengangguran dalam jangka pendek, namun sebaliknya dapat membuat ekonomi menjadi kurang produktif dan mengurangi upah minimum pekerja dalam jangka panjang. Trade off antara modal dan tenaga kerja terus berubah. Selain itu semakin tinggi tingkat suku off anatara modal dan tenaga kerja terus berubah. Selain itu, semakin tinggi tingkat suku bunga, samakin banyak proyek yang memerlukan modal “disaring”, artinya tidak dilaksanakan karena potensi pengembalian investasi untuk resiko yang diberikan sudah berkurang.
3.      Manajemen yang menyumbang sebesar 1,6%. Manajemen ialah faktor dari produksi dan sumberdaya ekonomi. Manajemen bertanggung jawab untuk meyakinkan bahwa tenaga kerja dan modal digunakan secara efektif untuk meningkatkan produktivitas. Manajemen bertanggung jawab atas hampir 2/3 dari 2,5% peningkatan produktivitas tahunan. Termasuk di dalamnya perbaikan yang terjadi melalui aplikasi teknologi dan pemanfaatan ilmu.

Produktivitas dan Sektor Jasa
            Sektor jasa menyediakan tantangan terhadap pengukuran produktivitas dan perbaikan produktivitas yang tepat. Produktivitas dari sektor jasa telah terbukti sulit berkembang karena pekerjaan dari sektor jasa adalah:
1.      Tenaga kerja biasa-rutin. Contoh: konsultasi, mengajar.
2.      Sering kali seseorang dibentuk. Contoh: konsultan investasi.
3.      Sering kali tugas intelektual dilakukan oleh para profesional. Contoh: diagnosis kesehatan.
4.      Sering kali sulit untuk dimekanisasi atau diotomatisasi. Contoh: potong rambut.
5.      Sering kali sulit untuk dievaluasi mutunya. Contoh: kinerja pada biro hukum.
Semakin pribadi dan semakin intelektual tugas yang diberikan, peningkatan produktivitas semakin susah dicapai.

0 komentar:

Posting Komentar